Tentang Asal Usul Danau Toba | Diary Putri Dija
Tentang Asal Usul Danau Toba | Diary Putri Dija - Hallo sahabat Putri Dija yang aku sayangi dan aku rindukan, pembaca Diary Putri Dija, Terimakasih sudah mampir di Diary Putri Dija yang sederhana ini, Saat ini diary yang Putri Dija tulis dengan judul Tentang Asal Usul Danau Toba | Diary Putri Dija, Putri Dija sudah sengaja membuat artikel diary ini dengan maksut sebagi dokumentasi saja. Mudah-mudahan isi diary dengan label
diary Baby Dija's Story,
diary Baby Dija's Things,
diary Dija's Outfits, yang Putri Dija tulis ini dapat menjadi inspirasi buat teman-teman. Baiklah, selamat membaca, semoga bermanfaat, Jangan lupa subcribe Blog Diary Putri Dija ya...???
Judul : Tentang Asal Usul Danau Toba | Diary Putri Dija
link : Tentang Asal Usul Danau Toba | Diary Putri Dija
Anda sekarang membaca artikel Tentang Asal Usul Danau Toba | Diary Putri Dija dengan alamat link http://putridija.blogspot.com/2015/04/tentang-asal-usul-danau-toba-diary.html
Judul : Tentang Asal Usul Danau Toba | Diary Putri Dija
link : Tentang Asal Usul Danau Toba | Diary Putri Dija
Tentang Asal Usul Danau Toba | Diary Putri Dija
akhir maret lalu
ada lomba lomba antar kelas di sekolah Dija
ada lomba menyanyi, lomba membaca cerita
dan lomba bermain peran
Untuk lomba main peran.
kelasnya Dija dapat cerita Asal Usul Danau Toba
semua ikut bermain peran.
Dija berperan jadi putri ikan
Kevin berperan jadi Toba
Sakti jadi Samosir
Anda jadi narator pembaca cerita
dan teman teman lain jadi pendukung cerita
Dahulu kala... ada seorang pemuda bernama Toba
Toba dan teman temannya memancing di sungai
tak lama kemudian
Toba pun mendapatkan ikan
waktu ikannya diambil
tiba tiba ikannya berubah menjadi putri yang cantik sekali
Toba kaget.
"Siapa kamu?"
putri ikan menjawab
"Aku adalah seorang putri yang dikutuk menjadi ikan"
Toba ingin menikahi sang putri.
Putri Ikan pun bersedia, dengan syarat Toba tidak akan bilang ke siapapun
bahwa istrinya berasal dari ikan
Toba bersedia berjanji
tidak akan bilang ke orang lain bahwa istrinya dari ikan.
lalu mereka menikah dan bahagia
tak lama kemudian
mereka punya anak laki laki
Samosir namanya
suatu hari, Toba sedang bekerja di sawah
Sang Putri Ikan memasak di rumah
dia memangil anaknnya
"Samosir... Samosir!"
"Tolong antarkan bekal ini untuk ayahmu"
"Baik bu" jawab Samosir
Tapi di jalan... Samosir bertemu teman temannya
mereka lalu bermain hingga Samosir kelelahan
Samosir pun lapar,
ia memakan bekal untuk ayahnya.
Bekal yang sudah dimakan Samosir itu tetap diantarkan ke Ayahnya di Sawah
Ketika ayahnya membuka bekal, Ayahnya marah
Samosir meminta ampun, karena sudah menghabiskan bekal
dan Toba yang marah pun berteriak
"Dasar Kau anak ikan"
Samosir menangis dan berlari ke ibunya
bertanya apakah benar dirinya adalah anak ikan.
rupanya Toba telah mengingkari janjinya.
Putri Ikan lalu menyuruh Samosir pergi ke atas bukit.
Tiba tiba langit bergemuruh...
Putri ikan berlari ke sungai dan kembali menjadi ikan
Air sungai meluap, menjadi banjir yang menenggelamkan Toba
dan akhirnya menjadi danau besar.
Pertunjukan Legenda Danau Toba nya lancar dan sukses
penontonnya tepuk tangan
Dija dan teman-teman senang sekali
Catatan Tante Elsa :
* Pada pertemuan wali murid awal bulan maret kemaren, Guru kelasnya Dija sudah menginformasikan bahwa kelas sulawesi akan menampilkan cerita danau toba pada lomba bermain peran, dan Dija mendapatkan peran utama menjadi putri ikan. Setelah mendapatkan tugas menjadi putri ikan, aku langsung ajak Dija browsing baju adat batak. Ternyata eh ternyata.... baju adat batak itu sangat bermacam-macam. Berhubung yang mau ditampilkan adalah cerita danau toba, maka tentu saja bajunya pun harus baju adat batak toba. Dari sekian banyak foto baju adat batak toba, yang aku jadikan acuan adalah yang ini :
Syarat utama baju batak adalah kain ulos. Sebenarnya aku punya satu kain ulos, pemberian dari temanku bertahun tahun yang lalu. Tapi ukurannya besar, dan gak mungkin dipake Dija. Gak mungkin juga mau digunting gunting, karena itu ulos satu satunya, pemberian pula.
Sebelum memutuskan untuk bikin baju batak, aku hunting dulu ke tempat tempat yang menjual kostum adat anak anak, termasuk hunting di pasar blauran surabaya. Tapi para penjual kostum memberikan baju adat sumatera yang gak jelas suku apa, lebih mirip ke sumatera barat. Setelah capek hunting, akhirnya aku putuskan bikinin sendiri baju adat batak toba untuk Dija.
Acara pusing pun dimulai. Pusing karena lagi repot jahit totebag ultahnya Dija, pusing karena banyak kejadian yang menyita pikiran, trus pusing dimana bisa dapetin kain ulos. Awalnya mau pake songket, atau kain tenun... tapi kalo songket nanti malah jadi sumatera barat atau bahkan kalimantan. Cari info san masukan dari teman teman yang profesinya penata rias, gak dapat juga ulosnya. Hingga waktunya mepet banget, akhirnya terbersit ide menggantikan ulos dengan kain sarung yang bermotif ethnik. Hehehhee... alhamdulillah mendapatkan sarung murah di pasar tradisional, cuma 45 ribu rupiah saja. Akhirnya aku potong potong jadi ulos kanan dan kiri, dan rok bawahnya. Kalo kain murah begini, aku gak sayang mau potong potong kainnya. Kalo ulos beneran, pasti gak tega deh.
Sementara untuk baju atasannya, aku carikan kain polos yang nyaman dipakai, supaya Dija juga betah pake baju adatnya. Alhamdulillah setelah berpusing pusing ria menjahit baju ini (sampe pingin nangis mikirin nih baju berhasil jadi apa gak yaa...) dalam waktu 3 hari, akhirnya pas hari H-nya selesai dijahit. Meskipun belepotan, dan bajunya agak kebesaran.... yang pasti Dija bisa tampil pake baju adat batak toba.
Hehehehe.... gak tau deh, apakah teman-teman blogger yang dari sumatera utara nantinya protes lihat baju nya... apalagi lihat ulos abal abal nya... Semoga baju batak nya Dija dinilai tidak menyalahi adat ya..
* Untuk mempercantik penampilan, temanku menyarankan menambahkan asesoris seperti kalung dan gelang. Jadi aku membelikan Dija kalung kuningan seharga 15 ribu rupiah, serupa dengan kalung kalung yang dipakai dengan kostum adat anak anak. Dija tampak takjub sekali dengan kalungnya itu. Aku pun bilang ke Dija, bahwa Ibu sudah beliin Dija kalung yang bagus dan mahal sekali, haganya 15 ribu, makanya Dija besok harus tampil yang bagus, fokus dan gak boleh lupa dialognya.
Dija yang takjup dengan kalungnya mengangguk-angguk mengerti. Dia kelihatan bangga sekali dengan kalungnya yang sangat mewah itu, ehehehhehe.....
padahal sehari dipake juga udah rusak.
* 2 minggu sebelum perlombaan, Dija giat berlatih di rumah. Dia menganggap pertunjukannya ini sebagai hal yang sangat serius. waktu latihan, kalo aku salah mengucapkan dialognya, bisa dimarahin sama Dija. kalo kakaknya yang bantuin masih ketawa ketiwi, Dija juga tegur kakaknya supaya fokus ke cerita. Lihat Dija sangat bersemangat menghadapi pertunjukannya, aku juga jadi semangat. Worth it gitu sama pusingnya bikin baju adatnya.
* Pada hari perlombaan, Aku menitipkan handycam ke gurunya Dija, dan alhamdulillah pertunjukannya berhasil direkam dengan baik. Terima kasih kepada Bu Nita dan Bu Tika. Untuk dokumentasi foto, aku mengirimkan nannya Dija untuk stay di sekolah sampai Dija selesai pertunjukannya. Alhamdulillahnya juga, tugas itu dilaksanakan dengan baik. Terima kasih Mbak Khotim. Aku di rumah nungguin aja, sambil tetep berdoa supaya Dija gak lupa dialognya. dan ternyata alhamdulillah Dija bisa menjalakan tugasnya dengan cukup baik, minimal dialog gak lupa, meskipun ekspresi masih kurang sesuai, masih banyak ketawa ketiwi sama teman temannya. Hehehhee.. namanya juga anak anak...
* Postingan lomba di sekolahnya Dija bisa dilihat di blognya TK Al Iman Jombang
* Sejak guru les renang nya meninggal, Dija belum menemukan guru les renang lagi. Sekarang les nya cuman balet aja (jika ngaji di TPQ dianggap bukan les ya...), dan akhir akhir ini mulai ikutan kakaknya les keyboard. Lagu pertama adalah gundul pacul, Dija masih belajar menekan tuts keyboard dengan satu jari dulu.
* Buat para pemenang syukuran 5 tahun Dija, aku minta maaf, hadiahnya minggu lalu belom sempat ngirim, hehehehe, InsyaAllah akan dikirim minggu ini. Semoga masih punya stok sabar menanti yaa... hehehehe
Demikianlah catan kecil pada Tentang Asal Usul Danau Toba | Diary Putri Dija
dan inilah yang bisa Putri Dija sahare. sekali lagi Tentang Asal Usul Danau Toba | Diary Putri Dija berterimakasih banget sudah mau mampir ke blog ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat serta inspirasi untuk anda teman-teman semua. Baiklah, sampai jumpa di postingan Putri Dija selanjutnya, jangan lupa sering mampir ke blog ini ya, dan jangan lupa bagiakan artikel ini ke teman-teman dan sodara. Dadah......
Anda sekarang membaca artikel Tentang Asal Usul Danau Toba | Diary Putri Dija dengan alamat link http://putridija.blogspot.com/2015/04/tentang-asal-usul-danau-toba-diary.html













Komentar
Posting Komentar